Seandainya aku harus memilih, dengan apa kita mesti membangun mahligai: ikhlas atau cinta?
Aku memilih ikhlas.
Cinta bisa memudar seiring perjalanan waktu. Kadang cinta berubah menjadi benci. Pun semata cinta, tak menjamin keberkahan dan kelanggengan.
Tapi ikhlas, adalah pelita yang selalu menerangi jalan kita. Menghangatkan dua hati dari kebekuan rasa. Dengan ikhlas, kita mampu melewati hari dengan sejuta persoalan yang silih berganti. Mengubah duka menjadi suka, pahit berasa manis, benci berujung cinta.
Iklhas, mengajari kita tentang ketulusan, kesetiaan, tanggungjawab, dan memahami kekurangan. Maka, jadikanlah ikhlas sebagai prasasti abadi, di hatiku, di hatimu.
_________
Salin rekat dari tulisan Ust. Ammi Ahmad